Highlight
1. Terawan mendapatkan sentimen negatif yang menonjol dari publik dalam penanganan dan antisipasi Covid-19 sejak pertama kali kasus tersebut muncul di media internasional pada Januari 2020.
2. Meskipun peran Tito sangat strategis dalam membangun koordinasi pusat-daerah untuk menangkal Covid-19, sayangnya tidak ada sentimen yang signifikan dari publik terhadap namanya.
3. Dalam mengantisipasi dampak Covid-19, Nadiem memiliki momentum yang besar untuk melakukan percepatan dan inovasi dalam sektor pendidikan mengingat dirinya masih mendapat kepercayaan yang tinggi dari publik, terutama kalangan muda.
4. Sri Mulyani menjadi menteri yang paling awal bersuara mengenai dampak Covid-19 bahkan dibandingkan dengan Terawan sebagai menteri kesehatan.
5. Erick Thohir masih menjadi menteri yang digemari dan banyak disebut publik. Dengan posisinya yang cukup dipercaya publik, Erick melalui kementerian BUMN berpotensi menjadi “leader” untuk mengantisipasi masa-masa genting akibat terjangan eksternal seperti Covid-19.
6. Sejak Desember 2019 hingga awal Maret 2020, Wishnutama kehilangan momentum mengingat perhatian publik terhadap dirinya yang merosot. Wishnutama juga tampak kebingungan menjawab tantangan presiden terkait 10 destinasi wisata utama, terlebih sektor pariwisata terkena pukulan cukup telak akibat Covid-19.