Keterpurukan Petani dan Mimpi Swasembada Pangan

Pemerintah menetapkan target tinggi pada 2025: mencapai swasembada pangan dan menghentikan impor beras. Target sangat optimis ini didasarkan pada dua faktor utama.

Pertama, stok beras nasional yang tinggi akibat impor beras yang signifikan pada 2024. Setelah mengimpor 3,06 juta ton beras pada 2023, Indonesia mengimpor 4,52 juta ton beras sepanjang 2024. Dengan impor beras terbesar dalam 25 tahun terakhir tersebut, maka stok beras awal 2025 mencapai 8.14 juta ton. Kedua, produksi beras nasional yang diproyeksikan telah pulih dan bahkan secara optimis diperkirakan akan meningkat pada 2025. Produksi beras nasional sepanjang 2025 ditargetkan mencapai 32,83 juta ton, melonjak dari produksi beras 2024 yang hanya 30,37 juta ton. Dengan perkiraan kebutuhan beras 2025 adalah 30,97 juta ton, maka stok beras akhir 2025 diperkirakan mencapai 9,97 juta ton, surplus meski tanpa impor.

Terlepas dari berbagai upaya yang telah ditempuh pemerintah, target menghapus impor beras pada 2025 tidak akan dengan mudah diraih mengingat kecenderungan penurunan kapasitas produksi beras nasional yang konsisten dalam 6 tahun terakhir. Antara 2019 – 2022, produksi beras nasional relatif stagnan, dari 31,31 juta ton pada 2019 menjadi 31,54 juta ton pada 2022. Dan antara 2022 – 2024, produksi beras nasional anjlok menjadi 31,10 juta ton pada 2023 dan 30,37 juta ton pada 2024.

Konsumsi beras yang relatif stabil dan bansos beras yang masif jelang pemilu 2024, telah melambungkan impor beras pada tiga tahun terakhir pasca pandemi. Bila pada 2022 impor beras hanya 0,43 juta ton, maka pada 2023 impor beras meningkat drastis menjadi 3,06 juta ton dan terus melambung menjadi 4,52 juta ton pada 2024.

You may also like...

Popular Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.